Indonesian
Albanian
Arabic
Armenian
Azerbaijani
Belarusian
Bengali
Bosnian
Catalan
Czech
Danish
Deutsch
Dutch
English
Estonian
Finnish
Français
Greek
Haitian Creole
Hebrew
Hindi
Hungarian
Icelandic
Indonesian
Irish
Italian
Japanese
Korean
Latvian
Lithuanian
Macedonian
Mongolian
Norwegian
Persian
Polish
Portuguese
Romanian
Russian
Serbian
Slovak
Slovenian
Spanish
Swahili
Swedish
Turkish
Ukrainian
Vietnamese
Български
中文(简体)
中文(繁體)
Journal of Clinical Oncology 1986-Jan

Doxorubicin-induced skin necrosis in the swine model: protection with a novel radical dimer.

Hanya pengguna terdaftar yang dapat menerjemahkan artikel
Masuk daftar
Tautan disimpan ke clipboard
S D Averbuch
G Gaudiano
T H Koch
N R Bachur

Kata kunci

Abstrak

The treatment of doxorubicin (DOX) extravasation tissue injury is poorly defined. A swine model has been developed to study DOX skin toxicity and potential pharmacologic antidotes. Intradermal injections of DOX in miniature female weanling swine produced predictable and dose-dependent ulcerations that closely resemble lesions observed in humans following extravasation of DOX. The ulcers reached maximal size at 3 weeks following DOX administration and were completely healed by 7 weeks. Bi(3,5-dimethyl-5-hydroxymethyl-2-oxomorpholin-3-yl) (DHM3) is a radical dimer that can react with DOX in vitro to produce deoxydoxorubicin aglycone, an inactive anthracycline metabolite. When DHM3 was administered into the same intradermal injection site 15 minutes after DOX, the maximum ulcer size was reduced 80%, and the healing time was reduced to 5 weeks. The protection from toxicity was highly dependent on the time interval between DOX and DHM3 injections, with no protection noted after a 60-minute interval. Our data verify the swine model as a useful tool to study DOX-induced extravasation injury. Furthermore, DHM3 is an effective antidote for DOX-induced skin necrosis and has potential for clinical use.

Bergabunglah dengan
halaman facebook kami

Database tanaman obat terlengkap yang didukung oleh sains

  • Bekerja dalam 55 bahasa
  • Pengobatan herbal didukung oleh sains
  • Pengenalan herbal melalui gambar
  • Peta GPS interaktif - beri tag herba di lokasi (segera hadir)
  • Baca publikasi ilmiah yang terkait dengan pencarian Anda
  • Cari tanaman obat berdasarkan efeknya
  • Atur minat Anda dan ikuti perkembangan berita, uji klinis, dan paten

Ketikkan gejala atau penyakit dan baca tentang jamu yang mungkin membantu, ketik jamu dan lihat penyakit dan gejala yang digunakan untuk melawannya.
* Semua informasi didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan

Google Play badgeApp Store badge