Indonesian
Albanian
Arabic
Armenian
Azerbaijani
Belarusian
Bengali
Bosnian
Catalan
Czech
Danish
Deutsch
Dutch
English
Estonian
Finnish
Français
Greek
Haitian Creole
Hebrew
Hindi
Hungarian
Icelandic
Indonesian
Irish
Italian
Japanese
Korean
Latvian
Lithuanian
Macedonian
Mongolian
Norwegian
Persian
Polish
Portuguese
Romanian
Russian
Serbian
Slovak
Slovenian
Spanish
Swahili
Swedish
Turkish
Ukrainian
Vietnamese
Български
中文(简体)
中文(繁體)
Frontiers in Neuroscience 2018

Neuroprotection Targeting Protein Misfolding on Chronic Cerebral Hypoperfusion in the Context of Metabolic Syndrome.

Hanya pengguna terdaftar yang dapat menerjemahkan artikel
Masuk daftar
Tautan disimpan ke clipboard
María I Herrera
Lucas D Udovin
Nicolás Toro-Urrego
Carlos F Kusnier
Juan P Luaces
Matilde Otero-Losada
Francisco Capani

Kata kunci

Abstrak

Metabolic syndrome (MetS) is a cluster of risk factors that lead to microvascular dysfunction and chronic cerebral hypoperfusion (CCH). Long-standing reduction in oxygen and energy supply leads to brain hypoxia and protein misfolding, thereby linking CCH to Alzheimer's disease. Protein misfolding results in neurodegeneration as revealed by studying different experimental models of CCH. Regulating proteostasis network through pathways like the unfolded protein response (UPR), the ubiquitin-proteasome system (UPS), chaperone-mediated autophagy (CMA), and macroautophagy emerges as a novel target for neuroprotection. Lipoxin A4 methyl ester, baclofen, URB597, N-stearoyl-L-tyrosine, and melatonin may pose potential neuroprotective agents for rebalancing the proteostasis network under CCH. Autophagy is one of the most studied pathways of proteostatic cell response against the decrease in blood supply to the brain though the role of the UPR-specific chaperones and the UPS system in CCH deserves further research. Pharmacotherapy targeting misfolded proteins at different stages in the proteostatic pathway might be promising in treating cognitive impairment following CCH.

Bergabunglah dengan
halaman facebook kami

Database tanaman obat terlengkap yang didukung oleh sains

  • Bekerja dalam 55 bahasa
  • Pengobatan herbal didukung oleh sains
  • Pengenalan herbal melalui gambar
  • Peta GPS interaktif - beri tag herba di lokasi (segera hadir)
  • Baca publikasi ilmiah yang terkait dengan pencarian Anda
  • Cari tanaman obat berdasarkan efeknya
  • Atur minat Anda dan ikuti perkembangan berita, uji klinis, dan paten

Ketikkan gejala atau penyakit dan baca tentang jamu yang mungkin membantu, ketik jamu dan lihat penyakit dan gejala yang digunakan untuk melawannya.
* Semua informasi didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan

Google Play badgeApp Store badge