Indonesian
Albanian
Arabic
Armenian
Azerbaijani
Belarusian
Bengali
Bosnian
Catalan
Czech
Danish
Deutsch
Dutch
English
Estonian
Finnish
Français
Greek
Haitian Creole
Hebrew
Hindi
Hungarian
Icelandic
Indonesian
Irish
Italian
Japanese
Korean
Latvian
Lithuanian
Macedonian
Mongolian
Norwegian
Persian
Polish
Portuguese
Romanian
Russian
Serbian
Slovak
Slovenian
Spanish
Swahili
Swedish
Turkish
Ukrainian
Vietnamese
Български
中文(简体)
中文(繁體)
Annales de Dermatologie et de Venereologie

[Synthetic antimalarials].

Hanya pengguna terdaftar yang dapat menerjemahkan artikel
Masuk daftar
Tautan disimpan ke clipboard
L Fardet
J Revuz

Kata kunci

Abstrak

The antimalarials, mainly chloroquine and hydroxychloroquine, derive from the quinoleine core of quinine. Their initial therapeutic indication was the treatment of malaria attacks but, because of anti-inflammatory and immuno-modulatory activities, they have been since used to treat many other pathologies, in particular dermatological ones. For some of these pathologies, lupus or porphyria cutanea tarda for example, the use of these molecules is based on obvious scientific evidence. For other pathologies (cutaneous sarcoidosis, polymyositis, polymorphous light eruption...), the data on the medical literature corroborating the daily clinical practice are extremely poor. Their toxicity is limited. Their most common toxic effects are gastrointestinal (mild nausea or diarrhea) or mucocutaneous (reversible skin or mucosal pigmentation). Their most serious and dreaded side effect, retinopathy, can be largely prevented by using amounts of APS adapted to the weight of the patients. The recommended "safe" daily dose for hydroxychloroquine is 6.5 mg per kilogramme of body weight and for chloroquine 4 mg per kilogramme of body weight. However, at 6- to 12 months intervals, follow-up eye examinations should be performed.

Bergabunglah dengan
halaman facebook kami

Database tanaman obat terlengkap yang didukung oleh sains

  • Bekerja dalam 55 bahasa
  • Pengobatan herbal didukung oleh sains
  • Pengenalan herbal melalui gambar
  • Peta GPS interaktif - beri tag herba di lokasi (segera hadir)
  • Baca publikasi ilmiah yang terkait dengan pencarian Anda
  • Cari tanaman obat berdasarkan efeknya
  • Atur minat Anda dan ikuti perkembangan berita, uji klinis, dan paten

Ketikkan gejala atau penyakit dan baca tentang jamu yang mungkin membantu, ketik jamu dan lihat penyakit dan gejala yang digunakan untuk melawannya.
* Semua informasi didasarkan pada penelitian ilmiah yang dipublikasikan

Google Play badgeApp Store badge